Perusahaan Mulai Selidiki Karyawan Melalui Facebook


Riset oleh sebuah website pencari kerja mengungkapkan, sebanyak 12 persen menyatakan akan memanfaatkan s
itus jejaring sosial untuk melakukan penyelidikan melalui web, sebanyak 43 persen bergantung pada mesin pencari, sementara 12 persen memeriksa melalui Facebook, dan sisanya 12 persen lebih menyukai Linkedln.

CareerBuilder juga menyatakan bahwa dua dari lima perusahaan menyatakan, pernah menemukan konten di jejaring sosial untuk mempengaruhi mereka mempekerjakan seorang calon pegawai.

Lebih dari sepertiga profil pada jejaring sosial terbukti berbeda dengan kualifikasi yang tertera pada CV, sedangkan 13 persen menyatakan calon pekerja membuat komentar diskriminatif pada halaman Facebook dan 9 persen menyatakan, pada account mereka terposting gambar bernada provokatif atau tidak pantas.

“Jejaring sosial merupakan cara ampuh untuk berhubungan dengan penyedia lapangan kerja pada 2010 dan mempromosikan potensi pribadi melalui internet,” ujar Farhan Yasin, presiden CareerBuilder. “Pastikan anda memanfaatkan sumber daya ini untuk keuntungan anda dengan menampilkan kesan profesional dan kualifikasi yang memadai.”

CareerBuilder juga mengingatkan pencari kerja agar berhati-hati ketika telah memperoleh suatu posisi, sebanyak 28 persen dari pengusaha mengaku memecat seseorang karena konten yang ditemukan pada profile jaring sosial mereka. Selain itu empat dari dua pengusaha menyatakan ini dilakukan karena karyawan telah menulis komentar negatif mengenai perusahaan dan karyawan lain dalam halaman jejaring sosial mereka.


Share on Google Plus

About Betacenturia

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.