JENEWA - Badan PBB untuk urusan pengungsi (UNRWA) menyatakan Gaza, Palestina, membutuhkan dana sebesar USD181 juta atau sekira Rp1,8 triliun untuk mencegah musibah kemanusiaan pascaserangan Israel awal tahun ini.
Berkaitan dengan datangnya bulan Ramadan, UNRWA menyatakan sangat "disesalkan dan memalukan" kondisi kehidupan para pengungsi di Gaza masih sangat memprihatinkan.
Dalam pernyataannya yang dikutip Press TV, Selasa (18/8/2009), UNRWA meminta para donor "memberikan bantuan makanan, serta kesempatan kerja." UNRWA juga menyerukan bantuan dalam bentuk kontan kepada warga Gaza yang rumah mereka masih hancur. Dana juga dibutuhkan warga untuk menyewa beberapa perlengakapan vital.
Organisasi tersebut juga menegaskan para pengungsi menghadapi kondisi yang lebih buruk, dalam hal lapangan kerja, kertersediaan air bersih, listrik, dan sanitasi. Kondisi terus berlanjut dan semakin buruk sejak blokade Israel terhadap seluruh wilayah Gaza, 2007, ditambah lagi operasi militer awal tahan ini.
UNRWA menyebut kondisi di Gaza saat ini merupakan "pengepungan yang mencekik".
Ribuan warga Gaza kini hidup di tenda pengungsian akibat rumah mereka hancur dalam serangan 3 pekan Israel. Banyak di antara pengungsi itu akan menghadapi situasi lebih parah lagi pada musim dingin.
Lebih lanjut UNRWA menyebutkan, "Jutaan dolar sudah dijanjikan untuk rekonstruksi, namun tak satu sen pun bisa sampai ke Gaza. Israel masih juga masih memblokade bahan material untuk bangunan masuk ke Gaza."
(ton) okezone.com
Berkaitan dengan datangnya bulan Ramadan, UNRWA menyatakan sangat "disesalkan dan memalukan" kondisi kehidupan para pengungsi di Gaza masih sangat memprihatinkan.
Dalam pernyataannya yang dikutip Press TV, Selasa (18/8/2009), UNRWA meminta para donor "memberikan bantuan makanan, serta kesempatan kerja." UNRWA juga menyerukan bantuan dalam bentuk kontan kepada warga Gaza yang rumah mereka masih hancur. Dana juga dibutuhkan warga untuk menyewa beberapa perlengakapan vital.
Organisasi tersebut juga menegaskan para pengungsi menghadapi kondisi yang lebih buruk, dalam hal lapangan kerja, kertersediaan air bersih, listrik, dan sanitasi. Kondisi terus berlanjut dan semakin buruk sejak blokade Israel terhadap seluruh wilayah Gaza, 2007, ditambah lagi operasi militer awal tahan ini.
UNRWA menyebut kondisi di Gaza saat ini merupakan "pengepungan yang mencekik".
Ribuan warga Gaza kini hidup di tenda pengungsian akibat rumah mereka hancur dalam serangan 3 pekan Israel. Banyak di antara pengungsi itu akan menghadapi situasi lebih parah lagi pada musim dingin.
Lebih lanjut UNRWA menyebutkan, "Jutaan dolar sudah dijanjikan untuk rekonstruksi, namun tak satu sen pun bisa sampai ke Gaza. Israel masih juga masih memblokade bahan material untuk bangunan masuk ke Gaza."
0 comments :
Posting Komentar
Silahkan Berkomentar!!!